JEMBER – Sebanyak 30 perguruan silat se-Kabupaten Jember berkumpul di Pendapa Wahyawibawagraha untuk menunjukkan tekad mereka berkomitmen menjaga kamtibmas yang kondusif.
Kesepakatan ini difasilitasi Forkopimda Jember dengan mengumpulkan para ketua perguruan silat dalam satu forum yang bertema “Berkomitmen Bersama Menjaga Keutuhan NKRI”.
Forum ini tidak terlepas dari seringnya gesekan antar perguruan silat bahkan sampai menimbulkan korban. Tidak hanya itu, sebuah tugu perguruan yang tidak tahu apa-apa tak jarang menjadi sasaran perusakan oknum pesilat.
Kapolres Jember AKBP Arif Rahman mengungkapkan, di tahun 2021 terdapat 10 kejadian yang melibatkan sejumlah oknum dari perguruan silat. Hal ini perlu mendapat perhatian serius semua pihak agar gesekan yang acap terjadi tidak terulang.
Arif Rahman mengingatkan, ada efek berkepanjangan yang terjadi bila perseteruan tersebut masih terjadi, salah satunya yang akan dialami oleh oknum yang diamankan polisi.
“Kesalahan yang diperbuat adik-adik (pesilat) ini berimplikasi besar bagi mereka ketika tengah diproses melalui peradilan. Karena mereka harus mengalami dunia baru seperti penahanan itu akan mempengaruhi kehidupan selanjutnya,” ujarnya.
Pengaruh tersebut, lanjut Arif Rahman, ketika mereka dikumpulkan dengan orang-orang di tahanan dengan beragam kasusnya, dikhawatirkan akan merasuk ke pikiran dan ketularan pengaruh negatif.
“Efeknya sedikit banyak mungkin akan mempengaruhi ke depannya. Yang mungkin tadinya dia tidak mengenal dunia narkoba tapi ketika di lapas hampir 70 persen pengedar narkoba, ini yang berbahaya dan dikhawatirkan ketika keluar (lapas) nanti tambah buruk,” jelasnya.
Lebih jauh, Arif Rahman mengapresiasi forum yang digagas Forkopimda Jember dengan mengumpulkan semua perguruan silat dan melakukan ikrar sekaligus menandatangani komitmen bersama untuk menjaga kondusifitas kamtibmas.
“Insyaallah setelah acara ini kita akan bisa berbuat lebih baik lagi bersama-sama menjaga Jember. Apa yang dilakukan bupati dan wakil bupati ini merupakan tonggak sejarah Kabupaten Jember,” tandasnya.
Pada akhir acara, seluruh perguruan silat mengucapkan ikrar yang secara simbolis dibacakan oleh Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Jember, Agus Supaat.
Salah satu ikrar menyatakan, manakala terjadi pengulangan permasalahan yang sama maka oknum yang terlibat akan ditindak sesuai perundangan yang berlaku dan sanksi maksimal berupa pelarangan kegiatan organisasi atau perguruan silat tersebut. (sumber : humas polres jember)
Discussion about this post